Sajak Gadis Malioboro





Dari balik terik Malioboro,

gerai rambutmu adalah sutra-sutra tersulam,

yang enggan bercanda dengan angin

Tetaplah begitu,

sebab tiga ratus batu giok

toh, tak mampu menampikmu

Menarilah,

bersama riuh resah stasiun,

sebab kereta risau tak lagi rindu padamu

Dan jalan-jalan ini adalah kekasihmu dahulu,

yang mencintaimu dengan sederhana

Bergaun batiklah dulu,

karena  soga di gaunmu adalah cerita lugu,

yang mengalir deras

Atau tunggulah,

bersama lampu-lampu jalan yang meneduhkan,

sebab hari ini seseorang merindukanmu,

pada setetes hujan terakhir  



Merupakan sajak yang ditulis sebagai bentuk kekaguman kepada seseorang yang anggun di kota Keraton..

0 komentar: