Layangan Baru Ayah




Dari sini aku tulis,
sebab padi-padi di ladang kian ranum
Dan anak-anak yang berlarian di pematang,
tak lagi sesegar senja

“Bu, belikan aku layangan”
sebab dari sini aku lihat
dua puluh sembilan camar berayun senja
sampai jauh
dan biji-biji kenari lunglai
pada pergulatan lugu
Dan pena-ku tak cukup adil
 untuk berkata tentang itu

“Jangan lupa beli senar yang bagus bu,”
tiga puluh meter
Aku tak mau berpegang rapuh,
ketika menghadap langit
Aku takut jatuh
Aku takut ketinggian

“Bu, lihat!”
“Angin datang, nasib baik kita”
Tapi tak ku dengar sedikitpun kabar ayah
padahal layanganku telah menembus awan,
bertemu Hermes
“Ayah ke mana, bu?”

Sore itu,
Pematang seperti kaca-kaca yang berserakan,
dan langit adalah bayangan semu
yang enggan bercerita
tentang pucuk-pucuk daun kering
yang menguning sayu tanda senja

telah ku lalui ilalang yang lugu
sebab langit kunjung reda
dan temukan layanganku yang putus
 “Nak, bangun”
“Hari telah malam”



Seorang anak laki yang merindukan sosok ayah dengan metafor kebebasan bak layangan..

0 komentar:

Sajak Mandalawangi



Ingin sekali rasanya malam ini ku basuh peluh di kakimu, wahai mandalawangi

Sudah berapa masa kau tidak cerita tentang panorama yang kian menua pada kerut wajahmu

Bahkan aku sudah tidak ingat, berapa banyak lipatan kebijaksanaan yang tertoreh pada pelipismu

Terakhir kali kau kirimkan suara melalui semilir angin pohon cemara, ditengah teriknya hiruk pikuk kota Pahlawan, Tugu, dan jalan-jalan yang terbujur

Semua itu seakan merona, mengikis ketegaran batu karang pada bilah lubuk hati, kemudian menggusarkan keangkuhan

Jika ingin diutarakan dalam bahasa kelembutan, sungguh aku merindukanmu, wahai mandalawangi

Rindu pada setetes embun kata-katamu yang luruh, walau kadang pelik dimengerti

Rindu pada kehangatan tanah yang merangkul dalam ufuk avontur senja

Dan, rindu akan kehadiran ‘sosok‘ dan hingar bingar yang tiba-tiba meledak seolah lepas, seperti pekik suara Mahameru

Aku ingin pulang, Mandalawangi

Kelak esok hari kita akan bercengkrama kembali



Sebuah Sajak singkat yang bercerita tentang seorang perantau yang rindu pada kehangatan keluarga...

0 komentar: